Pasca tragedi pecahnya jembatan kaca The Geong yang berlokasi di Hutan Pinus Limpakuwus Baturaden, public bertanya-tanya dengan kualitas jembatan kaca di lokasi wisata lainnya. Timbul ketakukan akan terjadi peristiwa serupa di jembatan kaca lainnya.
Banyumas sendiri memiliki beberapa wahana wisata jembatan kaca, salah satunya yang ada di Menara Teratai Purwokerto. Jembatan kaca tersebut memiliki ketinggian sekitar 65 meter, jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan yang ada di The Geong.
Menjawab kekhawatiran tersebut, Kepala Bidang Penataan Bangunan, DPU Kabupaten Banyumas, Imam Wibowo mengatakan jembatan kaca yang ada di Menara Teratai dibangun sesuai dengan ketentuan dan menggunakan kualitas terbaik. Jembatan tersebut juga sudah mengantongi Sertifikat Laik Fungsi (SLF).
“Yang dipasang disana itu kaca tempered tebalnya 19 milimeter kali 2 jadi 3,8 centimeter. Kemudian ada lapisan laminasinya. Materialnya memang pilihan terbaik untuk saat ini sebagai kaca yang digunakan sebagai lantai,” katanya.
Dari segi konstruksi, keamanan pengunjung menjadi lebih terjamin. Namun demikian, pengelolaan dan penerapan SOP juga menjadi faktor yang mempengaruhi kuat-tidaknya jembatan.
Sebagai contoh, jumlah pengunjung yang diperkenankan naik di atas jembatan kaca harus dibatasi sehingga tidak kelebihan beban. Selain itu, saat menaiki jembatan kaca di Menara Teratai pengunjung juga diwajibkan untuk melepas alas kaki.
“Material kan punya kekuatan, ini harus dijaga jangan sampai beban melebihi kekuatan. Jangan sampai ada SOP yang terlewat. Kalau kaca itu kan bisa pecah hanya dengan intan yang kecil. Sebenarnya bukan alas kakinya, tapi material atau kerikil yang mungkin terbawa di alaskaki ini yang beresiko,” tuturnya.
Lebih lanjut Imam Wibowo meminta kepada seluruh pengelola pariwisata khususnya di Banyumas untuk membangun sarana dan prasarana sesuai standar. Tergantung dari jenis wahananya, setiap bangunan memiliki standar dan ketentuan masing-masing agar bisa dikategorikan aman. Jika sebuah wahana dibangun sesuai dengan standar, paling tidak akan dapat lebih menjamin keamanan dan kenyamanan wisatawan.
sumber: https://rri.co.id/index.php/daerah/436953/amankah-jembatan-kaca-di-menara-teratai-purwokerto